Sistem Penyimpanan Energi (ESS) mungkin terdengar rumit, tetapi kini mulai menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sistem ini menggunakan daya untuk menjaga lampu tetap menyala selama pemadaman listrik atau dapat menyimpan daya yang dihasilkan oleh panel surya untuk digunakan nanti. Sistem ini terdiri dari sejumlah komponen penting, masing-masing memiliki fungsi tersendiri, dan memahami cara kerja interaksi antar komponen tersebut dapat memberi Anda gambaran tentang cara kerja sistem ini serta bagaimana memilih kombinasi yang tepat sesuai kebutuhan energi Anda.
• Apa Saja Komponen Sistem Penyimpanan Energi: Baterai, Inverter, dan Lainnya
Sistem Penyimpanan Energi (ESS) adalah solusi komprehensif yang mengubah listrik tersimpan menjadi daya yang aman dan dapat digunakan. Paket baterai biasanya terdiri dari serangkaian modul dan sel yang menyimpan energi untuk digunakan di kemudian hari. Sebuah rumah bertenaga surya dengan panel surya dapat menyimpan energi dalam baterai pada siang hari dan menggunakannya pada malam hari. Inverter mengubah arus searah (DC) dari baterai menjadi arus bolak-balik (AC) untuk memberi daya pada beban rumah tangga atau industri, dan inverter hibrida dapat menangani operasi input surya sekaligus pengoperasian baterai. Sistem Manajemen Baterai (BMS) melindungi baterai dari overcharge, discharge mendalam, dan panas berlebih, sedangkan unit kontrol menyediakan pemantauan, manajemen pengisian, serta konektivitas ke sistem cerdas. Gabungan komponen-komponen ini membuat energi tersimpan menjadi andal, efisien, dan siap pakai sesuai kebutuhan.
• Teknologi Baterai dalam ESS: Lithium-Ion vs Lead-Acid vs Pilihan yang Muncul
Tidak semua baterai dalam Sistem Penyimpanan Energi (ESS) sama, dan kinerja, biaya, serta pemeliharaan sistem tergantung pada pilihan baterai yang Anda gunakan. Yang paling umum adalah lithium-ion dan lead-acid, serta jenis terbaru seperti sodium-ion atau solid-state. Lithium-ion berukuran kecil, efisien, tahan lama (lebih dari 10 tahun), dan mahal. Lead-acid lebih murah, cocok digunakan sebagai cadangan, tetapi berukuran besar, memiliki umur yang lebih pendek, dan membutuhkan perawatan intensif. Teknologi yang sedang berkembang memiliki potensi lebih murah, kepadatan energi lebih tinggi, serta lebih aman, namun saat ini belum diuji secara luas dalam skala besar. Dalam memilih baterai, pertimbangkan seberapa sering Anda akan menggunakannya, berapa banyak anggaran yang tersedia, dan ruang yang tersedia untuk menentukan keseimbangan yang tepat antara biaya, kinerja, dan keandalan.
• Mengapa Sistem Manajemen Termal dan Keamanan Sangat Penting dalam Desain ESS
Menyimpan Sistem Penyimpanan Energi (ESS) bukan hanya soal jenis baterai yang digunakan, tetapi juga menyangkut pengendalian panas dan potensi kegagalan. Terdapat kisaran suhu di mana baterai akan bekerja secara optimal; jika terlalu panas, baterai dapat mengalami kerusakan atau memicu kebakaran, sedangkan jika terlalu dingin, efisiensi baterai dapat menurun. Sistem kecil menggunakan kipas, sementara sistem yang lebih besar seperti tenaga surya ditambah pendinginan cair digunakan di iklim panas. Sistem ini dilindungi oleh berbagai fitur keselamatan seperti Sistem Manajemen Baterai (BMS), sekering, dan peredam api. Sebagai contoh, setelah sejumlah insiden kebakaran baterai serius pada tahun 2019, produsen meningkatkan sistem pendinginan dan fitur keselamatan. Unit ESS modern aman, efisien, dan andal melalui desain dan pemeliharaan yang tepat.